Kamis, 30 Juli 2015

3 LANGKAH MUDAH BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN CARA CEPAT

Cara mudah belajar bahasa Inggris  – Mungkin Anda banyak mencari tentang cara cepat belajar bahasa Inggris dan bagaimana bisa berbicara, menulis, dan hafal semua aturan tata bahasa dalam bahasa Inggris. Belajar bahasa Inggris banyak membuat siswa frustrasi, karena mereka tidak mengetahui bagaimana metode yang tepat. Sebagai hasilnya, pembelajaran yang mereka lakukan tentu saja sia-sia dan tidak membuahkan hasil dengan signifikan.
 
Dalam cara cepat belajar bahasa Inggris, sejatinya hanya ada tiga langkah mudah yang bisa Anda terapkan dan membuahkan hasil yang baik. Langkah-langkahnya akan kami jelaskan secara singkat berikut ini.

Fokus pada Input dan bukan hanya output

 
Kebanyakan siswa dan guru bahasa Inggris memberikan pemahaman bahwa kunci penguasaan bahasa terletak pada menulis dan berbicara. Memang, itu tidak salah karena banyak orang yang langsung praktik berbicara dengan berani, ia akan terbiasa dan kemudian mendapatkan kemampuan berbahasa Inggris dengan baik.
 
Tetapi untuk lebih cepat, seseorang juga harus mengasah kemampuan mendengar. Kemampuan mendengarkan merupakan salah satu kunci meraih keberhasilan dalam belajar bahasa Inggris. Untuk itu Anda harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendengarkan lagu bahasa Inggris, teks bahasa Inggris, dan tentu saja film berbahasa Inggris.
 
Dengan mendengarkan beragam kata dalam bahasa Inggris dalam waktu yang lama, maka kemampuan mendengarkan bisa meningkat pesat. Anehnya, Anda juga akan meningkatkan kemampuan dengan pesat dalam konteks berbicara. Situasi tersebut telah terbukti dan kemudian, Anda harus menjadi orang berikutnya yang membuktikan hal ini.

Check this video! ---> https://youtu.be/K45__JSFz9E?t=10 (Story Telling)
 

Grammar itu penting namun jangan terlalu dibebankan

 
Grammar adalah hal yang penting bagi Anda sebagai pelajar. Mengapa demikian? Karena status bahasa Inggris di Indonesia adalah bahasa Asing, bukan bahasa asli, atau bahasa kedua. Jadi, grammar adalah sebuah hal yang wajib untuk dipelajari.
Kendati demikian, jangan anggap grammar sebagai beban yang mengharuskan Anda untuk menyesuaikannya sesempurna mungkin. Dalam hal menulis, tentu saja grammar penting, namun dalam berbicara bahasa Inggris, kita bisa sedikit memberikan toleransi dengan kesalahan-kesalahan grammatical atau tata bahasa. Namun, maksud dari perkataan yang kita ucapkan harus tetap jelas. 
 
Grammar itu penting namun jangan sampai mengalahkan keberanian kita untuk mengekspresikan bahasa Inggris.

LINK : https://youtu.be/UYqk17z34GM?t=55 ---> check this video! (Konsep Dasar belajar Bahasa Inggris)


 

Ulangi dan kemudian lakukan secara perlahan

 
Kunci dalam cara cepat belajar bahasa Inggris adalah dengan melambat dan terus mengulang. Di sekolah, siswa membaca teks terlalu cepat kemudian guru memberikan materi dengan sikap seakan terkejar oleh waktu. Akibatnya pemahaman seringkali tidak maksimal. Siswa hanya akan mendapatkan memori jangka pendek dan guru sulit untuk berhasil dalam mengajar.
 
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pengulangan yang dilakukan secara terus menerus dan dalam tempo yang lebih lambat akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik. Siswa harus mendapatkan materi dengan pengulangan hingga belasan kali. Dengan pengulangan tersebut, maka terbentuklah memori jangka panjang. Kemudian, siswa mampu mempelajari bahasa Inggris dengan lebih baik, dan tentu saja efektif. 
 
Itulah 3 langkah utama dalam cara cepat belajar bahasa Inggris. Selamat mencoba dan semoga Anda berhasil. 

METODE-METODE YANG WAJIB DIKETAHUI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Metode pembelajaran bahasa inggris memainkan peranan yang sangat penting di dalam kegiatan belajar bahasa Inggris. Ada banyak siswa yang mampu mencapai prestasi baik karena diajarkan menggunakan metode pembelajaran bahasa inggris yang tepat. Sebaliknya, kebanyakan siswa merasa bosan dan enggan belajar bahasa Inggris karena metode yang ada begitu membosankan.
Sebuah metode pembelajaran bahasa Inggris merupakan kunci dalam pembelajaran. Apabila seorang guru menerapkan metode yang kurang tepat serta membosankan, maka habislah sudah kelas tersebut. Rata-rata, siswa akan cenderung bosan dan tidak menyukai kelas bahasa Inggris yang berlansung selama hampir dua jam. Berikut ini adalah Sembilan model utama pembelajaran Bahasa Inggris yang wajib untuk diketahui setiap pengajar Bahasa Inggris:
1.     Metode Langsung (Direct Method)
Direct artinya langsung. Direct method atau model langsung yaitu suatu cara mengajikan materi pelajaran bahasa asing di mana guru langsung menggunakan bahasa asing tersebut sebagai bahasa pengantar, dan tanpa menggunakan bahasa anak didik sedikit pun dalam mengajar. Jika ada suatu kata-kata yang sulit dimengerti oleh anak didik, maka guru dapat mengartikan dengan menggunakan alat peraga, mendemontstrasikan, menggambarkan dan lain-lain.
Metode ini berpijak dari pemahaman bahwa pengajaran bahasa asing tidak sama halnya dengan mengajar ilmu pasti alam. Jika mengajar ilmu pasti, siswa dituntut agar dapat menghafal rumus-rumus tertentu, berpikir, dan mengingat, maka dalam pengajaran bahasa, siswa/anak didik dilatih praktek langsunng mengucapkan kata-kata atau kalimat-kalimat tertentu. Sekalipun kata-kata atau kalimat tersebut mula-mula masih asing dan tidak dipahami anak didik, namun sedikit demi sedikit kata-kata dan kalimat itu akan dapat diucapkan dan dapat pula mengartikannya.
Demikian halnya kalau kita perhatikan seorang ibu mengajarkan basah kepada anak-anaknya langsung dengan mengajarinya, menuntunnya mengucapkan kata per kata, kalimat per kalimat dan anaknya menurutinya meskipun masih terihat lucu. Misalnya ibunya mengajar “Ayah” maka anak tersebut menyebut “Aah” dan seterusnya. Namun lama kelamaan si anak mengenali kata-kata itu dan akhirnya ia mengerti pula maksudnya
Pada prinsipnya metode langsung (direct method) ini sangat utama dalam mengajar bahasa asing, karena melalui metode ini siswa dapat langsung melatih kemahiran lidah tanpa menggunakan bahasa ibu (bahasa lingkungannya). Meskipun pada mulanya terlihat sulit anak didik untuk menuirukannya, tapi adalah menarik bagi anak didik.
2.     Metode Berlitz (Berlitz Method)
Metode Berlitz (Berlitz Metode) adakah metode langsung (Direct Method) yang selalu digunakan di sekolah-sekolah Berlitz sebagai metode utama.
Semua sekolah-sekolah Berlitz menggunakan metode langsung (direct Method) ini dalam pengajaran bahasa-bahasa asing di sekolahnya dan bnyak lagi sekolah-sekolah lain di Amerika dan Eropa yang secara rutin menerapkan metode ini.
Mereka telah yakin bahwa metode inilah yang paling cocok dan paling berhasil untuk pengajaran bahasa asing agar lebih serasi dan mencapai kemampuan aktif berbahasa asing.
Karena itu metode langsung disebut juga dengan metode Berlitz, sebab sekolah-sekolah berlitz lebih banyak mempopulerkan pemakaian metode ini secara kontinu dan mereka ternyata memang berhasil sangat baik.
3.     Metode Alami (Natural Method)
Metode alami (Natural Method) disebut demikian karena dalam proses belajar, siswa dibawa ke alam seperti halnya pelajaran bahasa ibu sendiri
Dalam pelaksanaannya metode ini tidak jauh berbeda dengan metode langsung (direct) dimana guru menyajikan materi pelajaran langsung dalam bahasa asing tanpa diterjemahkan sedikitpun, kecuali dalam hal-hal tertentu di mana kamus dan bahasa anak didik dapat digunakan.
Ciri Metode Natural ini antara lain :Urutan pelajaran mula-mula diberikan melalui menyimak/mendengarkan (listening) baru kemudian percakapan (speaking), membaca (reading) menulis atau (writing) terahir baru gramatika Pelajaran disajikan mula-mula memperkenalkan kata-kata yang sederhana yang telah diketahui oleh anak didik, kemudian memperkenalkan benda-benda mulai dari benda-benda yang ada di dalam kelas, dirumah dan luar kelas, bahkan mengenal luar negeri atau negara-negara asing terutama Timur Tengah.Alat peraga dan kamus yang dapat digunakan sewaktu-waktu sangat diperlukan, misalnya untuk menjelaskan dan mengartikan kata-kata sulit dalam bahasa asing, dan memperbanyak perbendaharaan kata-kata atau memperkaya Vocabulary sebagai syarat utama menguasai bahasa asing Oleh karena kemampuan dan kelancaran membaca dan bercakap-cakap sangat diutamakan dalam metode ini maka pelajaran gramatikal (tata bahasa) kurang diperhatikan.

4.     Metode Percakapan (Conversation Method)
Yaitu mengajarkan bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Arab atau bahasa-bahasa lainnya yang cara langsung mengajak murid-murid bercakap-cakap/berbicara di dalam bahasa asing yang sedang diajarkan ini. Tentunya dimulai dengan kata-kata atau kalimat-kalimat atau ungkapan-ungkapan yang biasa berlaku pada kegiatan-kegiatan sehari-hari, seperti : Good Morning, How are you? What are you doing? Can you speak English? Dan sebagainya; atau kalimat-kalimat, percakapan di dalam kelas di sekitar sekolah, dirumah di kantor dan sebagainya; semakin lama semakin meluas dan beragam.
Yang namanya berbahasa itu ialah berbicara (sebagai fungsi pokok bahasa); peran kedua barulah membaca/memahami tulisan atau buku.
Jadi fungsi utama belajar bahasa asing itu ialah kemampuan berbahasa aktif, berkomunikasi lisan atau bercakap-cakap. Itulah tujuan utama atau target pokok mempelajari bahasa asing, disusul dengan kemampuan membaca dan memahami atau penguasaan pasif.
Oleh karena itu, metode utama dan pertama di dalam kegiatan belajar mengajar bahasa asing itu semestinya adalah Metode Percakapan (Conversation Method). Metode ini disejalankan dengan Direct Method dan Natural Method, yang pelaksanaanya dengan menerapkan fungsi dan prinsip-prinsip ketentuan dari tiap-tiap metode ini.
Di negara-negara maju seperti AS dan Eropa, orang menerapkan ketiga methode ini sebagai praktek utama ditambah lagi dengan alat peraga/audio visual aids yang mencukupi dan serasi sehingga dalam waktu satu semester telah mampu mengunjungi negara dari bahasa bangsa yang dipelajari, belajar dan praktek selama 1 tahun telah langsung mampu menulis disertai di dalam bahasa asing tersebut.
Jadi disamping metodenya yang serasi, medianya dan buku-buku yang lengkap, gurunya punya kepabelitas tinggi, muridnya pun perlu bersungguh-sungguh belajar serta cerdas. Tanpa keempat syarat tersebut terpenuhi maka orang bertahun-tahun bahkan belasan tahun belajar bahasa asing.





5.     Metode Phonetic (Mendengar dan Mengucapkan)
Metode ini mengutamakan ear training dan speak training yaitu cara menyajikan pelajaran bahasa asing melalui latihan-latihan mendengarkan kemudian diikuti dengan latihan-latihan mengucapkan kata-kata dan kalimat dalam bahasa asing yang sedang dipelajari.
Metode Phonetic ini dapat dikatakan gabungan dari dua metode Natural dan Reading diatas. Dimana mula-mula menurut metode ini pelajaran dimulai dengan latihan-latihan mendengar kemudian diikuti dengan latihan-latihan mengucapkan kata-kata atau kalimat-kalimat dalam bahasa asing. Kemudian disusul latihan-latihan membaca (reading and conversation).
Langkah-langkah pelaksanaan metode ini yang dapat dilakukan :Guru membacakan bacaan-bacaan bahasa asing di depan kelas, atau membuka/menghidupkan acara bacaan berupa radio kaset/video, siswa mendengarkan dan memperhatikan baik-baik acara bacaan ini dengan cermat, serius (tidak ada yang main-main saat pembacaan itu), siswa harus memperhatikan betul langgam dan intonasi, serta gerak-gerik bentuk mimik tertentu dalam bacaan
Seri-seri dalam bacaan itu hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga menjadi bahan bacaan yang sempurna/berkelanjutanGuru dapat menghentikan seri-seri tertentu jika seri pelajaran tersebut sudah dianggap selesai dan dikuasai oleh anak didik, kemudian dapat dilanjutkan pada session/seri berikutnya Setelah pelajaran membaca selesai, maka latihan percakapan dapat dilakukan. Misalnya percakapan-percakapan yang sifatnya mula-mula sederhana, setelah itu menuju pada percakapan yang kompleks/lebih sulitUntuk memperjelas ucapan dan percakapan, maka metode ini dianjurkan untuk menggunakan alat peraga/media pengajaran
Pada setiap akhir materi pelajaran, guru hendaknya memberikan latihan-latihan praktis membaca dan larihan bercakap-cakap pada masing-masing anak didik, dan jangan lupa guru dapat memberikn berbagai catatan-catatan khusus, kesimpulan-kesimpulan dan juga nasihat-nasihat berupa dorongan (memberi motivasi bagi anak didik) supaya belajar sungguh-sungguh, rajin dan rutin tiap hari latihan (PR).

6.     Metode Practice – Theory
Metode ini sesuai dengan namanya, lebih menekankan pada kemampuan praktis dari teori. Perbandingan dapat berupa 7 unit materi praktis dan 3 unit materi yang bersifat teoritis. Belajar bahasa asing lebih dulu dan mengutamakan praktek, lalu diiringi dengan teori (tata bahasa).
Jadi disini yang dipentingkan adalah bagaimana siswa/anak didik dapat mampu berbahasa asing itu secara praktis bukan teoritis. Oleh sebab itu pengajaran harus diarahkan pada kemampuan komunikatif atau percakapan, sedangkan gramatika dapat diajarkan sambil lalu saja.
Pada tingkat-tingkat awal materi pelajaran praktis dapat dipilih dan diterapkan pada hal-hal yang sederhana, apakah itu lewat percakapan sehari-hari yang ada hubungannya dengan dunia sekolah anak didik atau lingkungan rumah tangga dan masyarakat lebih luas atau dapat pula menyebutkan rincian nama-nama benda dan kata kera sebagai dasar pembentukan bahasa percakapan.
Sedangkan pada tingkat lanjutan atas materi pelajaran dikembangkan lebih luas dan kompleks melalui percakapan teoritis dan penalaran ilmiah.
7.     Metode Membaca (Reading Method)
Metode membaca (Reading Method) yaitu menyajikan materi pelajaran dengan cara lebih dulu mengutamakan membaca, yakni guru mula-mula membacakan topik-topik bacaan, kemudian diikuti oleh siswa anak didik. Tapi kadang-kadang guru dapat menunjuk langsung anak didik untuk membacakan pelajaran tertentu lebih dulu, dan tentu siswa lain memperhatikan dan mengikutinya.
Teknik metode membaca (Reading Method) ini dapat dilakukan dengan cara guru langsung membacakan materi pelajaran dan siswa disuruh memperhatikan/ mendengarkan bacaan-bacaan gurunya dengan baik, setelah itu guru menunjuk salah satu di antara siswa untuk membacakannya, dengan jalan berganti-ganti (bergiliran).
Setelah masing-masing siswa mendapat giliran membaca, maka guru mengulangi bacaan itu sekali lagi dengan diikuti oleh semua siswa hal ini terutama pada tingkat-tingkat pertama; lalu kemudian guru mencatatkan kata-kata sulit atau baru yang belum diketahui siswa di papan tulis untuk dicatat di buku catatan untuk memperkaya perbendaharaan kata-kata dan begitulah selanjutnya, hingga selesai topik-topik yang telah ditetapkan/ditentukan.




8.     Metode Bicara Lisan (Oral Method)
Metode ini adalah hampir sama dengan metode phonetic dan reform method, tetapi pada orak method adalah menitikberatkan pada latihan-latihan lisan atau penuturan-penutuan dengan mulut. Melatih untuk bisa lancar berbicara (fluently), keserasian dan spontanitas
Melatih lisan/mulut agar pengucapan bahasa asing itu bisa tepat bunyi, tidak kedengaran janggal. Latihan-latihan Sistem bunyi melalui bibir, melatih tepatnya keluarnya huruf-huruf kerongkongan, huruf-huruf di ujung atau di pangkal lidah dan sebagainya
Latihan-latihan menyusun kata-kata membuat kalimat sendiri dan sebagainya, semua dilakukan dengan mengaktifkan bicara lisan, oral, speaking
Target yang hendak dicapai melalui metode ini ialah kemampuan dan kelancaran berbahasa lisan atau berbicara lisan atau berkomunikasi langsung sebagai fungsi utama bahasa
Prinsip metode ini ialah : Teach the language, don’t teach only about the language.


9.     Metode Praktek Pola-pola Kalimat (Pattern-Practice Method)
Penerapan terpenting metode ini ialah dengan melatih murid-murid secara praktek langsung mengucapkan pola-pola kalimat yang sudah tersusun baik betul, atau mengerjakan sebagaimana yang dimaksud oleh pola kalimat tersebut.
Jadi pola-pola kalimat yang mengandung arti, telah lebih dulu disediakan atau disusun secara serasi dari yang mudah, secara berangsung-angsur sampai sulit; dan bahan perbendaharaan kata-kata yang sederhana sampai yang rumit. Murid-murid memang harus aktif mengucapkan, melakukan sampai menjadi kebiasaan, sehingga menghayati pola-pola kalimat tersebut sampai membudaya.
Semestinya guru itu adalah seorang Bilingual (yang mengusai dua bahasa atau lebih sampai dihayati), yakni bahasa asing yang diajarkan dan bahasa Indonesia, dengan kemampuan yang sebenar-benarnya. Pertama-tama guru membanding-bandingkan kedua bahasa, misalnya bahasa Arab dengan bahasa Indonesia, tentang kata-kata yang sama, cara-cara pengucapan sistem tata bahasa, arti, bunyi dan seterusnya dan memberi penjelasan-penjelasan. Dari bahasa dwi-bahasa (bilingual) diuraikan dan dipilih pola-pola kalimat dengan bunyi-bunyi tertentu untuk mater drill atau bahan-bahan latihan yang intensif. Susunlah pola-pola kalimat yang baik, dan ditambah terus perbendaharaan kata-kata, sehingga menggarkan sesuatu situasi atau cerita. Latihlah secara berulang-ulang dan sampai setiap siswa mendapat giliran. Para siswa dilatih mengucapkan pola-pola kalimat sampai benar-benar memahami dan menghayati arti/maksudnya serta hafal-lancar tanpa berpikir-pikir menyusun kalimat sendiri.
Setelah itu murid-murid perlu dilatih pula Listening untuk mencapai kepekaan pendengaran (Listening, dll). Seterusnya latihan-latihan speaking (speaking drill) untuk kelancaran berbicara, reading drill untuk mencapai bacaan-bacaan yang betul, dan Writing Drill yakni latihan-latihan menulis secara benar, menghindarkan salah-salah di dalam menulis ejaan atau huruf. Latihan-latihan listening, speaking, reading and writing ini amat diperlukan mengiringi pada hampir semua macam metode mengajar bahasa asing, khususnya bahasa Inggris dan Arab.

Metode ini seperti yang dipraktekkan pada buku-buku pelajaran bahasa Inggris antara lain English 900, English 901 dan sebagainya dan dianggap sebagai yang paling sesuai dengan alamiah pengajaran bahasa asing.

MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENGAJARAN BAHASA INGGRIS

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara () atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Menurut Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Sehingga guru, buku teks dan lingkungan sekolah marupakan media.
Fleming (1987: 234) menyatakan media berfungsi untuk mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak yaitu siswa dan isi pelajaran.
Hainich dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah media sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.


• Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran menurut Gagne dan Briggs (1975) media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan computer.


• Media Pendidikan
Adapun pengertian media pendidikan itu antara lain:
a. Media pendidikan memiliki pengertian fisik (hardware) atau perangkat keras, yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panea indera.
b. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik (software) atau perangkat lunak, yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
c. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
d. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
e. Media pendidikan dapat digunakan secara missal (radio, TV), kelompok besar dan kecil (film, slide, video, OHP), atau perorangan (modul, computer, radio, tape,/kaset, video recorder)
Jadi kesimpulannya, media pendidikan adalah perantara yang membawa informasi atau pesan-pesan sebagai sumber belajar, baik berupa software dan hardware. Contoh media pendidikan adalah gambar, foto, sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, kartun, poster, radio dan lain-lain.


• Media Massa
Media massa berasal dari dua kata, yaitu media dan massa. Media adalah alat atau perantara, sedangkan massa adalah orang banyak dan masyarakat umum. Jadi dapat disimpulkan bahwa media massa adalah suatu perantara untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat atau orang banyak. Pesannya itu mengandung informasi-informasi yang diperlukan masyarakat, baik mengenai politik, sosial, ekonomi, maupun budaya. Sehingga dengan adanya media massa masyarakat mendapat pengetahuan tentang negaranya. Contoh dari media massa adalah surat kabar dan Koran. 


B. Manfaat Media Pembelajaran
Salah satu alasan penggunaan media pembelajaran adalah terkait dengan manfaat media pembelajaran bagi keberhasilan belajar mengajar di kelas. Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan dalam belajar mengajar adalah pemilihan media pembelajaran yang tepat.
Menurut Hamalik (1986), media pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan motivasi, keinginan minat, dan rangsangan kepada siswa. Sehingga dapat membantu pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi.
Adapun mengapa media pembelajaran yang tepat dapat membawa keberhasilan belajar dan mengajar di kelas, menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media pembelajaran khususnya media visual memiliki empat fungsi yaitu:
• Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.
• Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
• Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
• Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau secara verbal.
Alasan-alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa yaitu:
a. Alasan yang pertama yaitu berkenaan dengan menfaat media pengajaran itu sendiri, antara lain:
1. Pengajaran lebih menarik perhatian siswa, sehingga menumbuhkan motivasi belajar.
2. Bahan pengajaran lebih jelas maknanya, sehingga dapat menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
3. Metode pengajaran akan bervariasi
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan aktivitas belajar, seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
b. Alasan kedua yaitu sesuai dengan taraf berpikir siswa. Dimulai dari taraf berfikir konkret menuju abstrak, dimulai dari yang sederhana menuju berfikir yang kompleks. Sebab dengan adanya media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan. Itulah beberapa alasan mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi keberhasilan dalam proses belajar mengajar.


C. Perbedaan Media dua dimensi dan tiga dimensi
1. Media Dua Dimensi
Media dua dimensi sering disebut media grafis. Media dua dimensi adalah media yang memiliki ukuran panjang dan lebar. Grafis sebagai media pengajaran dapat mengkombinasikan fakta-fakta, gagasan-gagasan secara jelas dan kuat melalui perpaduan antara ungkapan atau grafik. Kata-kata dan angka-angka dipergunakan sebagai judul dan penjelasan kepada grafik, bagan, diagram, poster, kartun dan komik. Sedangkan sketsa, lambing bahkan foto digunakan untuk mengartikan fakta, pengertian dan gagasan yang pada hakikatnya sebagai penyajian grafis. Contoh media dua dimensi C media grafis, yaitu:
a. Bagan
Yaitu kombinasi antara media grafis dan gambar foto yang dirancang untuk memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atas gagasan. Fungsi bagan adalah untuk menunjukkan hubungan, perbandingan, jumlah relative, perkembangan, proses, klasifikasi dan organisasi.
b. Diagram
Yaitu suatu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal-balik terutama dengan garis-garis.
c. Grafik
Yaitu penyajian data berangka. Grafik merupakan keterpaduan yang lebih menarik dengan sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik. Tujuan dalam grafik adalah memperlihatkan perbandingan, informasi kualitatif dengan cepat serta sederhana. Beberapa macam grafik diantaranya yaitu grafik garis, batang, lingkaran, atau piring dan grafik.
d. Poster
Yaitu kombinasi visual dari rancangan yang kuat dengan makna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti dalam ingatannya. Poster berguna untuk motivasi, peringatan dan pengalaman yang kreatif.






e. Kartun
Yaitu penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan, atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat.
f. Komik
Yaitu suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberi hiburan kepada para pembaca.

2. Media Tiga Dimensi
Yaitu media yang mempunyai panjang, lebar dan isi. Media tiga dimensi yang sering dipakai adalah model dan boneka. Model adalah tiruan 3 dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang, terlalu ruwet untuk dibawa ke kelas, dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya.
1) Jenis model dan penggunaannya
a) Model padat (solid model), yaitu memperlihatkan bagian permukaan luar dari pada objek dan sering kali membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna dan susunannya. Contoh model padat yaitu boneka, bendera, bola, anatomi manusia. Guna model padat untuk membantu dan melayani para siswa sebagai informasi berbagai pengetahuan agar siswa lebih paham dalam pelajaran.
b) Model penanpang (cuteway model), yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model ini berguna untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi untuk mengganti objek sesungguhnya.
c) Model kerja (working model), yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi kepada siswa.
d) Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu proses atau sistem yang lebih ruwet. Guru menggunakan mock-up untuk memperlihatkan bentuk berbagai objek nyata seperti kondensator-kondensator, lampu-lampu tabung,serta pengeras suara, lambing-lambang yang berbeda dengan apa yang tertera di dalam diagram.
e) Diorama, yaitu sebuah pemandangan 3 dimensi mini bertujuan menggambarkan pemandangan sebenarnya.
2) Jenis boneka dan penggunaannya
Contohnya boneka tangan, dan wayang yang dapat digunakan agar siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar.


D. Berbagai bentuk media audio visual
Media audio visual terdiri dari dua kata yaitu audio dan visual. Audio artinya pendengaran atau dapat didengar, sedangkan visual yaitu yang Nampak oleh mata atau yang kelihatan. Jadi media audio visual adalah media yang dapat didengar dan dapat pula dilihat oleh panca indera kita. Contoh media audio visual yaitu televisi dan computer.
Kelebihan media Audio Visual, yaitu:
o Pada televisi; televisi bersifat langsung, dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwa, melalui penyiaran langsung/rekaman.
o Menghemat waktu guru dan siswa.
o Televisi bersifat langsung dan nyata, sehingga siswa dapat dengan jelas melihat program apa yang lagi ditayangkan dan dapat memaksimalkan fungsi inderanya yaitu mata dan telinga.
o Lebih menarik minat siswa
o Pelajaran lebih bervariasi dan berkesan
o Jangkauannya luas
Kelemahan media audio visual adalah:
o Keanekaragaman siaran di TV menyulitkan guru untuk memilih siaran mana yang baik dan sesuai dengan pelajaran.
o Alat dan dana yang tidak memungkinkan.
o Menyita waktu guru, karena harus menjelaskan lagi setiap peristiwa yang ada.
o Tidak setiap guru mampu menjelaskan peristiwa yang ada secara gambling.


E. Kriteria pemilihan media pelajaran
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pendidikan adalah sebagai berikut
- Relevansi pengadaan media pendidikan edukatif
- Kelayakan pengadaan media pendidikan edukatif
- Kemudahan pengadaan media pendidikan edukatif
Harus disadari bahwa setiap media memiliki kelemahan dan kelebiha. Pengetahuan tentang keunggulan dan keterbatasan media menjadi penting bagi gurudapat memperkecil kelemahan atas media yang dipilih oleh guru sekaligus dapat langsung memilih berdasarkan kriteria yang dikehendaki.
Kriteria pemilihan media pembelajaran yaitu:
• Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor.
• Keterpaduan (validitas).Media harus tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip atau generalisasi.
• Media harus praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal dan memakan waktu yang lama bukanlah jaminan. Sebagai media yang terbaik. Sehingga guru dapat memilih media yang ada, mudah diperoleh dan mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan dimanapun dan kapanpun dengan peralatan yang ada di lingkungan sekitarnya, dan mudah dibawa dan dipindahkan ke mana-mana.
• Media harus dapat digunakan guru dengan baik dan terampil. Apapun medianya, guru harus mampu menggunakan dalam proses pembelajaran. Komputer, proyektor transparansi (OHP), proyektor slide, dan film, dan peralatan canggih lainnya tidak akan berarti apa-apa jika guru belum dapat menggunakannya dalam proses belajar mengajar di kelas.
• Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi atau pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.
• Media yang digunakan harus sesuai dengan taraf berfikir siswa. Media yang digunakan harus dapat menunjang dan membantu pemahaman siswa terhadap pelajaran tersebut sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Menurut Prof. Drs Hartono Kasmadi M.Sc bahwa dalam memilih media pendidikan perlu dipertimbangkan adanya 4 hal yaitu: produksi, peserta didik, isi, dan guru.
1) Pertimbangan produksi
- Availabilty
- Cost
- Physical condition
- Accessibility to student
- Emotional impact.
2) Pertimbangan peserta
- Students characeristics
- Students relevance
- Students involvement
3) Pertimbangan isi
- Curriculair – relevance
- Content-soundness
- Presentation
4) Pertimbangan guru
- Teacher-Utilization
- Teacher peace of mind

Rabu, 08 Juli 2015

DEFINISI BAHASA INGGRIS DAN SEJARAHNYA

Definisi Bahasa Inggris dan sejarahnya

Bahasa Inggris (English) merupakan bahasa resmi dari banyak negara-negara persemakmuran dan dipahami serta dipergunakan secara meluas. Bahasa Inggris dipergunakan di lebih banyak negara di dunia dibanding bahasa yang lain serta dibanding bahasa yang lain 

Sejarah Bahasa Inggris
Bahasa Inggris termasuk rumpun bahasa-bahasa Anglo-Frisia pada cabang barat bahasa-bahasa Jerman, dan merupakan sebuah bahasa subfamili dari bahasa-bahasa Indo-Eropa.
Bahasa Inggris hampir mendekati bahasa Frisia, sedikit lebih luas dari bahasa Netherlandic(Belanda –Flemish) dan dialek Jerman tingkat rendah (Plattdeutsch), serta jauh dari bahasa Jerman Modern tingkat tinggi.

Kosa Kata Bahasa Inggris

Kosa kata bahasa Inggris telah mengalami peningkatan selama lebih dari 1500 tahun perkembangannya. Kamus bahasa Inggris yang hampir mendekati lengkap, Oxford English Dictionary (edisi kedua, 20 edisi, 1989), memuat lebih dari 600.000 kata, termasuk ungkapan-ungkapan yang sudah kuno dan pengucapan-pengucapan yang bermacam-macam.
Image by Pete Prodoehl via Flickr
Mungkin kamus ini adalah kamus bahasa Inggris yang berisikan kosa kata lebih dari 1 juta kata, termasuk ungkapan kasar dan berbagai ekspressi logat serta istilah-istilah tekhnik dan ilmiyah, yang banyak di antaranya hanya muncul dalam pemakaiannya setelah pertengahan abad ke-20.
Kosakata bahasa Inggris lebih meluas dibanding kosa kata bahasa lain di dunia, namun demikian beberapa bahasa – bahasa Cina, misalnya – memiliki sebuah kapasitas penyusunan kata yang serupa dengan bahasa Inggris.
Secara luas, penyerapan terus menerus dari setiap bahasa pokok, khususnya dari bahasa Latin, bahasa Yunani, dan beberapa bahasa Skandinavia, serta dari banyak bahasa-bahasa tak terkenal, memperbanyak kata-kata dalam kosa kata bahasa Inggris. Selain itu, banyak proses telah menjadikan penciptaan banyak kata-kata baru sebagaimana penetapan pola-pola baru untuk perkembangan lebih lanjut.
Di antara proses ini adalah onomatopoeia, atau peniruan suara-suara alam, seperti terbentuknya kata burp (sendawa) dan clink (menyentuhkan dua ujung gelas); affiksasi, atau penambahan prefiks dan suffiks, salah satunya seperti mis- dan –ness, atau menyerap seperti ex- dan –ist; kombinasi bagian-bagian kata, seperti dalam brunch, membentuk beberapa bagian dari breakfast dan lunch; bentuk bebas dari percampuran, sepertibonehead dan down pour; bentuk awal kembali (back formation), atau pembentukan kata dari kata yang telah ada terlebih dulu, bentuk-bentuk yang mendorong terbentuknya kata-kata terakhir, yang diambil dari bentuk terdahulu – contohnya, to jell, dibentuk dari jelly; dan perubahan fungsional, atau penggunaan dari salah satu bentuk ungkapan sebagai satu kata yang dianggap kata lainnya, misalnya, kata benda shower digunakan sebagai kata kerja, to shower.
Proses-proses tersebut yang mungkin telah menambahkan banyak sekali kata adalah affiksasi dan khususnya perubahan fungsional, yang difasilitasi oleh keanehan struktur kebahasaan yang dimiliki bahasa Inggris.

Pengucapan dalam bahasa Inggris

difficulties-of-speaking-english-300x300
Bahasa Inggris dianggap memiliki salah satu sistem pengejaan yang paling sulit di dunia. Gambaran tertulis dari bahasa Inggris adalah tidak jelas secara penulisan huruf karena dua alasan.Yang pertama, pengucapan kata-kata telah berubah mendekati sedikit meluas dari bunyinya, sebagai contoh, huruf K dalam knife dan gh dalam right adalah pada zaman dahulu diucapkan (lihat Periode Pertengahan Bahasa Inggris di bawah ini).
Kedua, beberapa kaidah pengejaan yang sudah pasti diambil dari beberapa sumber asing yang telah dilanggengkan, misalnya, selama abad ke-16, lafal b disertakan dalam doubt(dulunya dieja doute) pada kata ungkapan authority of dubitare, sumber latin dari kata tersebut.
Contoh paling menonjol dari ketidaksesuaian antara pengejaan dan pengucapan adalah enam pengucapan yang berbeda-beda dari ough, sebagaimana dalam bough, cough, thorough, thought, through, dan rough; pengejaannya dihindarkan dari saat ketika gh mewakilli sebuah konsonan desis balik yang diucapkan dalam kata-kata ini.
Ketidak sesuaian yang nyata lainnya adalah empat belas pengejaan yang berbeda dari bunyish, seperti dalam anxious, fission, fuchsia, dan ocean.

Aturan fonematik bahasa inggris

Secara teori, pengejaan fonematis/ huruf, elemen-elemen suara paling sederhana digunakan untuk membedakan satu kata dari kata lainnya, semestinya akan menghasilkan suara yang tepat dari karakteristik bahasa tersebut.
Sebagai contoh, dalam bahasa Inggris, at berisi dua fonem, mat tiga fonem, dan mast empat fonem.
Sayangnya hal tersebut sangat jarang, pengejaan kata-kata bahasa Inggris tidak menyesuaikan jumlah fonem yang menyusunnya. Enough, sebagai contoh, yang memiliki empat fonem (enuf), diucapkan dengan enam huruf, sebagaimana breath, yang juga memiliki empat fonem (breθ) dan enam huruf.
Fonem-fonem vokal utama dalam bahasa Inggris meliputi yang diwakilkan oleh huruf-huruf yang dimiringkan berikut ini: bit, beat, bet, bate, bat, but, botany, bought, boat, boot, book, dan burr. Fonem-fonem ini dibedakan satu dari yang lainnya dengan posisi artikulasi (pengucapan) di dalam mulut.
Empat bunyi vokal, atau disebut complex nuclei (pangkal paling komplek) dari bahasa Inggris adalah diftong-diftong (bunyi rangkap/harokat) yang dibentuk dengan meluncur dari satu posisi artikulasi rendah ke posisi yang lebih tinggi.
Diftong-diftong ini adalah i dari bite (sebuah huruf dari o pada botany ke ea pada beat), oudalam bout (dari o pada botany ke oo dalam boot), oy di boy (dari ou pada bought ke eapada beat), dan u pada butte (dari ea pada beat ke oo pada boot). Titik permulaan dan akhiran yang pasti dari variasi huruf dalam dunia pengucapan bahasa Inggris.

Tentang Tekanan Titi Nada dan Hubungan Suara dalam Bahasa Inggris

Cara lain untuk pembedaan fonematik dalam bahasa Inggris, bagian dari pengucapan huruf vokal dan konsonan yang berbeda adalah stress, pitch, dan juncture (tekanan, titi nada, dan hubungan suara). Artikel in iadalah Tentang Tekanan Titi Nada dan Hubungan Suara dalam Bahasa Inggris.
Tekanan adalah perbedaan bunyi yang dihasilkan dengan pengucapan satu suku kata dengan lebih kuat dari suku kata yang lain, misal, perbedaanantara rec′ ord (kata benda) danre cord′ (kata kerja). Titi nada adalah, sebagai misal, perbedaan antara pengucapan Johndan John?
Hubungan suara atau ketidak hubungan suara dari kata-kata menyebabkan beberapa perbedaan dalam bunyi sebagai mana yang diciptakan dengan pengucapan blackbird (satu kata) dan black bird (dua kata). Bahasa Inggris mempergunakan empat tingkatan tekanan dan empat jenis hubungan suara untuk membedakan kata dan frase.

Perubahan suara infleksi dalam bahasa Inggris

Bahasa Inggris modern merupakan sebuah bahasa yang relativ tidak berinfleksi. Kata benda memiliki akhiran yang terpisah hanya dalam kasus kepemilikan dan angka jamak.
Kata kerja memiliki sebuah konjugasi (tasrifan) yang kuat –ditunjukan dalam kata-kata yang lebih tua—dengan perubahan vokal internal, misalnya, sing, sang, sung, dan juga memiliki sebuah konjugasi yang lemah dengan tambahan bunyi gigi yang menandakan bentuk lampau, sebagaimana dalam play, played. Yang belakangan adalah tipe yang paling mencolok.
Hanya 66 kata kerja tipe kuat yang digunakan; kata kerja-kata kerja baru selalu mengikuti pola yang lemah. Orang ketiga memiliki sebuah akhiran -s, seperti dalam does. Struktur kata kerja bahasa Inggris begitu sederhana, dibandingkan dengan kata-kata kerja yang sama pada bahasa yang serupa, dan meliputi hanya sedikit akhiran yang lain, seperti -ing atau -en;akan tetapi struktur kata kerja memasukan penggunaan banyak menyertakan kata bantu seperti have, can, may, atau must.
Kata sifat monosyllabis dan beberapa disyllabic diinfleksikan untuk tingkatan perbandingan, seperti larger atau happiest; kat asifat lain yang mengekspressikan perbedaan yang sama dengan penggabungan more dan most. Kata ganti, adalah bagian kata bahasa Inggris yang paling terinfleksi, memiliki bentuk-bentuk binmgkai yang objektiv, seperti me atau her, dan terhadap bentuk nominal (I, he, we) dan possessive (my, his, hers, our).

Bagian-bagian kata dalam bahasa Inggris

Meski banyak ahli grammar tetap berpegang teguh pada tradisi Greco-Latin dalam membagi kata menjadi delapan bagian kata, saat ini banyak usaha telah dibuat untuk mengklasifikasi ulang kata-kata bahasa Inggris pada satu dasar yang lain. Ahli bahasa berkebangsaan Amerika Charles Carpenter Fries, dalam karyanya The Structure of English (1952), membagi sebagian besar kata ke dalam empat bentuk kelas yang secara umum menyesuaikan pada noun (kata benda), verb (kata kerja), adjective (kata sifat), dan adverb (kata keterangan) dalam standar klasifikasi.
Ia mengklasifikasikan 154 kata yang lainnya sebagai kata tambahan, atau kata yang menghubungkan kata utama dari sebuah kalimat dan menunjukan hubungan mereka kepada yang lainnya. Dalam klasifikasi standar tersebut, banyak kata-kata tambahan ini berhubungan dengan pronouns (kataganti), prepositions (katadepan, dan conjunctions (katahubung); yang lain dihubungkan dengan adverbs (kata keterangan), adjectives (kata sifat), atau verbs (kata kerja).

Perkembangan Bahasa Inggris

perkembangan-bahasa-inggris
Tiga periode utama secara umum dikenali dalam sejarah perkembangan bahasa Inggris. Bahasa Inggris Tua (Old English), diketahui terbentuk sebagai Anglo-Saxon, tertanggali mulai Th 449 M hingga Th 1066 atau Th 1100 M. Bahasa Inggris Pertengahan (Middle English) ditenggarai mulai Th 1066 atau Th 1100 hingga Th 1450 atau Th 1500.

Perkembangan Bahasa Inggris

Bahasa Inggris Modern (Modern English) ditanggali dari sekitar Th 1450 atau Th 1500 dan disub-bagikan ke dalam Bahasa Inggris Modern Awal (Early Modern English), dari sekitar Th 1500 hingga Th 1660, dan bahasa Inggris Akhir (Late Modern English), dari sekitar Th 1660 hingga saat sekarang ini.
MASA DEPAN BAHASA INGGRIS
Pengaruh media massa sepertinya membuahkan standarisasi dalam pengucapan (prononsiasi), pengejaan yang lebih multi bentuk, bahkan pengejaan menjadi lebih mendekati prononsiasi yang aktual.
Meskipun demikian, tetap saja ciri khas keunikan bahasa Inggris masih ada dan menyisakan kecenderungannya untuk tumbuh dan berubah. Meskipun ada peringatan dari mereka yang mempertahankan kemurnian bahasa inggris, kata-kata baru selalu tercipta dan termodifikasi dalam penggunaanya dalam mengekspresikan konsep-konsep baru.
Perbendaharaan kata bahasa inggris juga terus menerus terperkaya dengan penyerapan bahasa, dan terutama sekali fertilisasi silang dari bahasa Inggris Amerika. Karena kapabilitas penggunaannya dalam hal komunikasi memiliki kemungkinan yang tidak terbatas, bahasa Inggris menjadi bahasa utama dunia internasional.

Definisi American English atau bahasa Inggris logat Amerika

Perkembangan penting bahasa Inggris di luar Inggris Raya terjadi ketika masa kolonialisasi Amerika Utara. Bahasa Inggris Amerika kemungkinan merasuki bahasa Inggris yang digunakan di Kanada, meski beberapa orang Kanada mempertahankan beberapa bagian dari pengucapan, pengejaan dan kosa kata gaya Inggris Raya.
Perbedaan yang paling mencolok American English dari British English adalah pada pengucapan (prononsiasi) dan kosa kata (vocabulary).
Ada perbedaan tipis dalam pengejaan, pola nada, dan tekanan. American English yang tertulis juga mempunyai kecenderungan lebih tegas atau dalam hal gramatika dan sintak, tapi dalam saat yang sama terlihat lebih toleran terhadap penggunaan neologisme(pembentukan kata baru).
Meski ada perbedaan-perbedaan tersebut dan terlepas dari hubungan kata, adalah sangat sulit untuk membedakan karya tulis serius keluaran Inggris Raya, Amerika Serikat/ kanada, Australia, Selandia Baru atau Afrika Utara.

Tentang Basic English dan International English

pengertian-basic-english-300x300
Artikel ini adalah tentang Bahasa inggris dasar bahasa inggris internasional Basic English dan International English.
Sebuah bentuk sederhana dari bahasa Inggris yang terdiri atas 850 kunci kata dikembangkan pada akhir 1920-an oleh seorang ahli psikolog Inggris bernama Charles Kay Ogden dan dipublikasikan oleh seorang pengajar bahasa Inggris I.A Richards.
Dikenal sebagai Basic English (bahasa Inggris Dasar), bahasa ini digunakan secara umum untuk mengajarkan bahasa Inggris kepada orang-orang yang tidak menggunakan bahasa Inggris dan dipromosikan sebagai sebuah bahasa Internasional. Kompleksitas pengejaan dan gramatika bahasa Inggris merupakan penghalang utama terhadap peng-adopsian Basic English sebagai bahasa kedua.
Prinsip mendasar dari Basic English adalah ide apapun, betapapun komplek, mesti direduksi menjadi bagian-bagian gagasan yang sederhana dan terekspresikan secara jelas dengan penggunaan kata-kata keseharian yang terbatas.
850 kosa kata utama disusun atas 600 kata benda (mewakili segala hal dan perihal), 150 kata sifat (mengenai kualitas dan fungsionalitas) dan 100 kata-kata umum yang bersifat operasional, kata kerja-kata kerja yang umum digunakan serta preposisi (kata depan/perangkai) hampir seluruh kata-kata tersebut merupakan kata-kata umum yang digunakan di berbagai negara yang berbahasa Inggris; lebih dari 60 persen adalah kata yang bersuku-kata satu.
Perbendaharaan singkatan diciptakan terpisah dengan menyingkirkan banyak sinonim dan dengan menambahkan penggunaan 18 kata kerja dasar, seperti makegetdohave, danbe. Kata kerja-kata kerja ini secara umum dikombinasikan dengan beberapa preposisi, semisal; upamongunderin dan forward. Sebagai contoh, seorang pelajar basic English akan menggunakan ekspresi “go up” sebagai pengganti “ascend”.

Pidgin English atau Bahasa Inggris Pasaran

definisi-bahasa-inggris-article-about-english-2-300x194
Bahasa Inggris juga mempengaruhi banyak bahasa-bahasa keseharian yang muncul di antara masyarakat yang tidak berbahasa Inggris.
Bahasa Inggris pidgin (bahasa pasaran/ bahasa keseharian), digunakan di kepulauan Melanesia, Papua Nugini, Australia, Filipina, Hawai, dan di sepanjang pantai samudera pasifik, tumbuh seiring berkembangnya komunikasi antara masyarakat Cina dan para pedagang yang berbahasa Inggris.
Masyarakat Cina mengadopsi banyak kata-kata dari bahasa Inggris, menciptakan makna-makna percakapan dengan menggunakan peralatan gramatika yang sederhana dan terhadap bahasa non-inggris, mereka hanya menyerap kata-kata yang dibutuhkan saja.Bêche-de-Mer, sebuah bahasa pasaran yang digunakan di bagian utara dan barat kepulauan Pasifik, merupakan bahasa pasaran yang terstruktur atas sebagian besar bahasa Inggris, kendatipun bahasa ini memasukan kata-kata dari bahasa orang-orang Polinesia.
Jargon Chinoo digunakan sebagai sebuah lingua-franca (bahasa perhubungan/pergaulan /perantara) oleh penduduk asli America, Perancis, dan Inggris di bagian pantai pasifik Amerika Utara, bahasa ini memuat kata-kata dari bahasa Inggris, perancis dan bahasa asli Amerika. Struktur gramatika bahasa tersebut berdasarkan bahasa Chinook. Penggunaan bahasa Inggris Pasaran berkembang di Afrika, terutama di Kamerun, Sierra Leone dan Afrika Timur.